Anak Usia 2 Tahun Pakai Gadget Pratikno Screen Time Kita Tinggi
SIPONSEL.COM – Pernah nggak sih kalian lihat anak kecil yang usianya baru dua tahun tapi sudah asyik banget main Pakai Gadget Fenomena ini memang semakin sering kita jumpai di sekitar kita. Bahkan Pak Pratikno, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sempat bilang kalau screen time alias waktu anak-anak menatap layar gadget itu ternyata cukup tinggi. Nah, yuk kita bahas kenapa ini bisa terjadi dan apa efeknya buat si kecil.
Anak Usia Dini dan Gadget: Sudah Jadi Hal Biasa?
Dulu, anak-anak kecil mainnya di luar, lari-larian, dan main dengan mainan fisik. Sekarang, kebanyakan dari mereka sudah mengenal smartphone, tablet, atau TV sejak dini. Bukan cuma untuk hiburan, kadang orang tua juga memberikan gadget supaya anaknya diam atau tidak rewel. Namun, ini justru membuat waktu anak menatap layar semakin lama.
Menurut Pratikno, screen time anak-anak di Indonesia memang tergolong tinggi. Artinya, anak-anak banyak menghabiskan waktu mereka di depan gadget, bahkan sejak usia 2 tahun! Hal ini tentunya membuat kita sebagai orang tua dan pengasuh harus lebih bijak dalam mengatur waktu penggunaan gadget oleh anak.
Apa Saja Dampak Screen Time yang Tinggi pada Anak?
Kita harus sadar bahwa anak usia dini sebenarnya sangat rentan terhadap paparan layar gadget. Terlalu lama menatap layar bisa berdampak pada kesehatan mata, gangguan tidur, dan bahkan menghambat perkembangan sosial serta motorik mereka. Anak-anak perlu banyak bergerak, bermain secara fisik, dan berinteraksi langsung dengan orang lain supaya tumbuh kembangnya optimal.
Selain itu, terlalu banyak screen time juga bisa membuat anak menjadi lebih pasif dan kurang kreatif. Mereka jadi lebih suka menonton atau bermain gadget daripada bermain imajinasi atau eksplorasi dunia sekitar.
Bagaimana Cara Mengatur Screen Time Anak?
Kabar baiknya, kita bisa mengatur dan mengurangi screen time anak dengan beberapa cara mudah. Pertama, batasi durasi penggunaan gadget, misalnya tidak lebih dari satu jam untuk anak usia 2-5 tahun, sesuai rekomendasi dari banyak ahli kesehatan.
Kedua, pilih konten yang edukatif dan sesuai usia supaya waktu yang dihabiskan di depan layar benar-benar bermakna dan tidak sekadar hiburan kosong. Jangan lupa untuk selalu menemani anak saat mereka menggunakan gadget agar bisa mengarahkan mereka dan memantau apa yang mereka tonton atau mainkan.
Alternatif Seru selain Gadget
Daripada gadget, coba deh ajak anak bermain dengan mainan tradisional atau aktivitas fisik seperti berlari, melompat, atau main di taman. Aktivitas ini nggak cuma menyenangkan tapi juga membantu perkembangan motorik dan kemampuan sosial mereka. Kalau memungkinkan, ajak anak berinteraksi dengan teman sebayanya supaya mereka belajar bersosialisasi dan berbagi.
Peran Orang Tua dan Lingkungan
Sebagai orang tua, kita punya peran besar dalam mengatur pola hidup anak. Mulai dari memberikan contoh yang baik, misalnya mengurangi penggunaan gadget kita sendiri saat bersama anak. Lingkungan juga berperan penting, misalnya sekolah atau tempat penitipan anak yang mendukung kegiatan tanpa gadget.
Kesimpulan
Screen time tinggi pada anak usia 2 tahun memang jadi perhatian serius, seperti yang disampaikan Pak Pratikno. Namun, dengan pengaturan yang bijak dan memberikan alternatif kegiatan yang lebih sehat, kita bisa membantu anak tumbuh dengan baik tanpa ketergantungan gadget. Yuk, mulai dari sekarang, kita sama-sama jaga kesehatan dan perkembangan anak dengan cara yang asyik dan positif!