HP Waterproof Tapi Tetap Rusak Kena Air, Ini Kesalahan Umum Pengguna
Saat ini, banyak smartphone modern sbobet wap yang dilengkapi dengan fitur tahan air (waterproof). Label IP67, IP68, atau yang serupa sering kali menjadi daya tarik tersendiri, memberikan rasa aman kepada pengguna untuk membawa ponsel ke kolam renang, hujan, bahkan ke bawah air saat snorkeling ringan. Namun, meskipun diklaim tahan air, kenyataannya tidak sedikit pengguna yang mengeluhkan ponsel mereka rusak setelah terkena air.
Mengapa ini bisa terjadi? Apakah label tahan air hanya sekadar gimmick? Jawabannya lebih kompleks. Banyak kerusakan yang terjadi bukan karena teknologi waterproof yang gagal, melainkan karena kesalahan penggunaan. Berikut beberapa kesalahan umum yang membuat ponsel “waterproof” tetap bisa rusak saat terkena air:
1. Salah Paham Tentang Arti “Waterproof”
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa istilah “waterproof” sering kali disalahartikan. Banyak yang menganggap ponsel tahan air berarti bisa digunakan bebas di dalam air tanpa risiko. Padahal, sebagian besar produsen menggunakan istilah “water-resistant” atau “tahan air”, bukan “kedap air”.
Sertifikasi seperti IP67 atau IP68 menunjukkan tingkat ketahanan terhadap air dan debu dalam kondisi tertentu. Misalnya, IP68 biasanya berarti ponsel dapat bertahan dalam air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit. Tapi itu dalam kondisi ideal — air bersih, suhu ruangan, tanpa tekanan tambahan. Air laut, air kolam yang mengandung klorin, atau air panas bisa memberikan efek yang berbeda dan merusak komponen internal meskipun ponsel bersertifikasi tinggi.
2. Menggunakan HP Saat Sedang Mengisi Daya
Menggunakan ponsel saat sedang dicas dan dalam keadaan basah adalah kesalahan fatal. Air bisa masuk ke port pengisian daya, dan ketika dialiri listrik, bisa menyebabkan korsleting atau kerusakan permanen pada motherboard. Banyak pengguna yang tidak sabar mengeringkan ponsel secara menyeluruh sebelum mengisi daya, padahal ini langkah yang sangat penting.
Beberapa ponsel memang memiliki sistem peringatan otomatis saat port pengisian basah, tapi tidak semua ponsel memilikinya. Bahkan jika ada, pengguna sering kali mengabaikannya dan memaksakan pengisian daya dengan berbagai cara.
3. Kerusakan Fisik yang Mengurangi Ketahanan Air
Fitur tahan air pada ponsel sangat bergantung pada segel karet, lem, dan desain struktural yang rapat. Sekali ponsel mengalami benturan keras, terjatuh, atau mengalami kerusakan fisik lain, segel-segel ini bisa bergeser atau retak tanpa terlihat jelas. Ini membuat air lebih mudah masuk ke dalam perangkat meskipun ponsel masih terlihat baik-baik saja.
Beberapa pengguna juga membuka komponen tertentu seperti SIM tray atau slot memori di tempat basah atau tanpa memastikan kondisi kering. Padahal, lubang sekecil apa pun bisa jadi jalur masuk air.
4. Mengabaikan Perawatan Setelah Terkena Air
Setelah ponsel terkena air, terutama air asin atau air kolam, banyak pengguna tidak membersihkannya dengan benar. Air laut mengandung garam yang bisa mengkristal dan menyebabkan korosi pada bagian internal. Demikian pula, klorin dalam air kolam bisa merusak logam.
Ponsel yang telah terkena air sebaiknya segera dikeringkan secara menyeluruh. Bila perlu, bilas perlahan dengan air tawar dan keringkan dengan kain lembut sebelum disimpan atau digunakan lagi.
5. Menggunakan HP di Kondisi Tekanan Tinggi
Banyak orang menggunakan ponsel saat berenang atau menyelam ringan, tanpa mempertimbangkan tekanan air yang meningkat seiring kedalaman. Meskipun ponsel tahan air pada kedalaman tertentu, tekanan tambahan akibat gerakan tangan, gelombang, atau penggunaan di bawah pancuran kuat bisa melampaui toleransi desainnya.
Selain itu, suhu air yang terlalu panas atau dingin juga bisa mempengaruhi daya tahan segel dan material pelindung ponsel.
6. Mengira Fitur Tahan Air Berlaku Selamanya
Sertifikasi tahan air bukan jaminan seumur hidup. Seiring usia ponsel, material penyegel seperti karet dan lem bisa mengalami degradasi. Tanpa disadari, kemampuan tahan air menurun. Maka dari itu, sangat disarankan untuk tidak terlalu mengandalkan fitur ini seiring berjalannya waktu, terutama jika ponsel sudah berumur lebih dari dua tahun atau pernah diperbaiki.
Kesimpulan
Teknologi tahan air memang memberi perlindungan ekstra, tetapi tidak membuat ponsel kebal terhadap kerusakan akibat cairan. Kesadaran pengguna sangat penting. Hindari penggunaan di luar batas kemampuan perangkat, perhatikan kondisi fisik ponsel, dan jangan abaikan langkah-langkah perawatan setelah terkena air. Alih-alih mengambil risiko, sebaiknya perlakukan ponsel seperti perangkat elektronik biasa yang harus dijauhkan dari air kapan pun memungkinkan.